Sunday, April 13, 2014

MEMANAGE DAN MENGELOLA WAKTU YANG SEIMBANG DAN BAIK

Waduh apa yang aku mau tulis ya? Belum ada bahan sih. O ya aku sedang pilek nih, kayaknya karena kurang jalan pagi deh, sehingga stamina badannya juga menurun.  Wah sudah lama juga engga menulis di Blogku AGUNGSS Experimental blog ini ya. Rasanya pilek banget nih sehingga aku tadi buat teh panas supaya bisa membantu melegakkan hidung pernapasanku. Yah sudah lama juga semenjak 1 Juni 1998 aku self employed dikala aku berumur 46 tahun, dimana kini aku dizinkan ALLAH masih dapat  berumur lebih dari 62 tahun. 
  • Memang tidak mudah ya untuk hidup self-employed, dimana penghasilannya nya tidak berdasarkan fixed-income melainkan tergantung dari keberadaan proyek jasa hukum yang sedang kita lakukan, dimana hal ini memamg merupakan pilihan Penulis untuk dapat lebih mengontrol kehidupan dan penerapan kehidupan Professional Penulis sebagai Business Lawyer.     . 
Managemen yang aku terapkan didalam menjalankan usaha jasa sendiri secara self- employed ini lebih banyak Penulis  rasakan dengan mengandalkan kepada kepercayaan kepada ALLAH, bahwa kita haruslah berusaha dan berikhtiar mencari karunia rejeki ALLAH didunia ini, dimana kalau memang jatah rejeki kita masih tersedia untuk kita didunia ini, maka Insya ALLAH akan ada jalan keluar mendapatkan rejeki tersebut, tentunya dengan memegang rambu yang diridhoi ALLAH untuk dapat kita pertangung jawabkan kelak di hari Akhirat.          
  • Kita nampaknya harus mengevaluasi kekuatan dan potensi yang kita punyai, untuk dapat menghasilkan cash-in, dimana semua ini adalah tergantung pada kekuatan stamina dan kesenangan kita,  yang dapat mendorong semangat kita untuk dapat tetap survive. Hal ini adalah penting guna  dapat mengoptimalkan asset kita menjadi alat produktif  untuk mendapatkan karunia cash ini dari ALLAH, yang kita kombinasikan dengan asset ilmu dan knowledge serta pengalaman  Jasa hukum dari Penulis.
Dalam fakta dan kenyataan hidup,  kita akan melalui tahapan dan phase hidup mengikuti keadaan perubahan phisik kita yang staminanya semula lemah menjadi kuat kemudian mulai harus kita kelola dan jaga stamina phisik kita, sehingga kita  harus belajar lagi, dalam setiap phase tersebut, untuk  berusaha dapat tetap survive sebagai manusia yang sehat, baik phisik, mental maupun spiritual, sehingga kita harus bisa memanage dan mengelola waktu yang seimbang dan baik. 
  • Hal ini tentunya adalah termasuk untuk ibadah dimana kita harus menyediakan waktu untuk membaca Kitab Suci yang diturunkan ALLAH kepada Rasul Muhammad S.A.W. untuk disampaikan kepada kita selama didunia, guna bisa lebih menjamin dapat  terarah dan jelas mau diapakan kehidupan kita didalam menghabiskan waktu didunia yang sudah diujung perjalanan, yang nantinya senang atau tidak senang kita akan meninggalkan dunia ini dan menuju dunia Time and Place Zone yang berbeda, dimana bagi kita sebagai kaum yang menganut iman Islam,  tentunya data lengkapnya harus kita berpatokan kepada Firman ALLAH dalam Kitab Suci Al Quran untuk mengetahui hal dimensi setelah kehidupan dunia ini kita lewati, dimana kita  tidak bisa mengandalkan kepada dugaan dan terkaan semata.  
Demikianlah sekedar renungan malam yang Penulis buat pada Minggu Malam ini.
Jakarta, 14 April 2013
  

Thursday, April 3, 2014

KADANGKALA HUJAN KADANGKALA PACEKLIK

  • Yang paling tahu kemana selanjutnya perjalanan hidup Penulis termasuk wadah yang Penulis buat adalah Penulis sendiri, sedangkan orang lain diluar diri kita,  hanyalah bisa melihat dari persepsi dan bacaan mereka atas prinsip "Self - Employed"  maupun wadah yang kita bentuk. 
Penulis patut bersyukur bahwa selama 15,5 tahun ini, semenjak 1 Juni 1998, Penulis  dengan izin ALLAH, masih bisa bertahan hidup untuk self - employed, walaupun terasa cash flownya - kadangkala hujan kadangkala paceklik, apalagi  mengingat umur Penulis kini sudah mencapai umur 62 tahun,  dimana secara phisik tentunya Penulis berbeda keadaan stamina phisik sewaktu Penulis memulai self - employed mendirikan wadah SACO LAW 15.5 tahun yang lalu yaitu bulan Juni 1998 sewaktu Penulis berumur 46 Tahun menuju 47 Tahun, sesuai dengan kodrat makhluk manusia  yang diciptakan  ALLAH.

Yang jelas Penulis harus bersyukur masih bisa makan nasi maupun buah-buahan hingga malam ini,  yang merupakan rejeki yang diberikan ALLAH kepada kita manusia melalui tanaman yang disiram dengan air yang diturunkan ALLAH dari langit /awan sesuai dengan Firman ALLAH didalam Al Quran.  
  • Memang rejeki yang diberikan ALLAH kepada kita tidaklah dapat dihitung secara arithmatic, melainkan ada rumusan lain yang  diberikan ALLAH melalui misalnya kelancaran anak Penulis didalam mendapatkan Scholarship untuk melanjutkan study mereka diluar negeri.  
Adapun proyek yang secara nyata yang Penulis peroleh selama 15.5 tahun semenjak Penulis self employed tanggal 1 Juni 1998, terasa kadangkala ada musim hujan atau gerimis dan kadangkala paceklik. Namun pada kenyataannya 'hasil akhirnya akan sama',  jika  seandainya Penulis harus membiayai sendiri ke
-2 anak Penulisdimana Penulis harus sangat  bersyukur kepada ALLAH karena ke - 2 anak Penulis  mendapatkan Scholarship untuk melanjutkan kuliah di Universitas di Luar Negeri, yaitu anak pertama bernama Tia (lulus S1 di ITB, Bandung, jurusan Planologi) mendapatkan biaya siswa mengambil S2 di Universiteit Wageningen, di Wageningen Belanda, dari Pemerintah Belanda, NFP,  pada tahun 2007 untuk bidang Urban Enviromental Management, dan Dwi (lulus Fakultas Hukum Universitas Indonesia), anak kedua dari Penulis, Insya ALLAH mendapatkan Scholarhip dari Fullbright, Tulane University, serta Pemerintah Amerika Serikat untuk S2, dimana DWI sudah harus berada di New Orleans, USA,  Insya ALLAH  tanggal 28 July 2014,  bidang Enviromental Law .   
  • Begitulah, dengan telah mencapai usia 62 tahun lebih, Penulis juga sadar bahwa garis tangan dari kehidupan manusia nampaknya juga berbeda antara satu dengan lainnya, dimana ALLAH yang meluaskan dan menyempitkan rejeki kepada manusia sesuai dengan kehendak dan izin dari ALLAH, dimana kita sebagai manusia haruslah  berikhtiar, namun hasil akhirnya atas kadarnya yang menentukan adalah ALLAH Yang Maha Kuasa, dimana kita harus dan patut bersyukur atas kenikmatan yang telah diberikan kepada ALLAH kepada kita baik kesehatan, pendidikan, termasuk paling penting  Keimanan atau kesadaran untuk mau tunduk dan menyembah kepada ALLAH Sang Maha Pencipta, serta bertobat dan bersyukur kepada ALLAH,  sebagaimana kita diperintahkan oleh ALLAH melalui ajaran yang tertuang dalam Kitab Suci AL Quran yang telah membenarkan kitab2 suci sebelumnya yang telah diturunkan ALLAH kepada para Rasul Utusan ALLAH untuk dibaca, dipahami dan diamalkan oleh kita manusia sebagai ciptaan dari ALLAH Yang Maha Pencipta. 
Malam ini adalah malam Jumat dimana ada baiknya, bagi kita yang beragama Islam untuk  menyediakan waktu untuk membaca ayat-ayat  Suci ALLAH yang terdapat didalam Kitab Suci Al Quran guna Insya ALLAH,  kita bisa mendapatkan pelajaran, ilmu, peringatan, kabar gembira dan hidayah  mengenai berasal dari mana kita, siapa yang menciptakan kita beserta semua alam semesta, bumi, langit dan segala sesuatu yang ada diantara bumi dan langit tersebut, dan akan kemana kita setelah nanti saatnya nyawa kita dicabut oleh malaikat pencabut nyawa sesuai dengan  Firman dari ALLAH yang Maha Pencipta dan Maha Kuasa yang diwahyukan kepada Para Rasul dan Nabi untuk disampaikan kepada kita umat manusia didunia ini..  
  • Dengan demikian segala perasaan gundah gulah dalam perasaan yang  tidak menentu, Insya ALLAH  akan terobati oleh siraman ayat-ayat Suci ALLAH yang dikandung dalam Kitab Suci AL Quran tersebut, karena ayat suci tersebut harus kita imani tanpa ragu-ragu merupakan obat bagi Qalbu kita. Aamiin YRA. Beginilah sekedar renungan dimalam Jumat ini yaitu tanggal 3 April 2014.
Jakarta, 3 April 2014 Malam Hari sewaktu Tia dan Matthias sedang bekerja di Indonesia dan sedang ke Jogja. Direview n edit 23 April 2014 jam 5.52 PM
Agung Supomo Suleiman