Wednesday, August 27, 2014

INFORMASI PENTING MENGENAI KEHIDUPAN ABADI KEKAL BAHAGIA

Waduh gimana nih, sisa umur sudah makin menipis, stamina tenaga juga tidak sekuat seperti sewaktu kita masih umur 40-an, setelah selesai makan siang cepat benar rasanya ngantuk, padahal tadi pagi sudah olahraga jalan kaki selama lebih kurang 45 menit. Kadangakala rasanya kesepian karena  mungkin kedua anak Penulis saat ini berada di luar negeri, dimana anak yang Pertama  yaitu Tia sudah menempuh hidupnya dinegeri suaminya yaitu MATTHIAS di Belanda kota Amsterdam, sedangkan anak kedua Dwi sedang kuliah di New Orleans, Amerika Serikat, mengambil S2 Enviromental Law,  dengan bersyukur kepada ALLAH mendapatkan bea siswa dari Full Bright (Aminef - American Indonesian Exchange Foundation) - University Tulane dan Pemerintah USA, sehingga Penulis saat ini berada berdua dengan isteri Penulis.
    Penulis sendiri  sekarang merasa dipersimpangan jalan, karena rasanya kadangkala sudah capai juga kerja terus menerus dan ingin hidup  lebih kombinasi antara ibadah, kerja dan santai untuk dapat menikmati hidup didunia ini. Penulis juga ingin mendengarkan wejangan ALLAH dari Kitab ALLAH agar bisa mengetahui lebih dalam mengapa stamina tubuh kita  dan kekuatannya oleh Sang Maha Pencipta dibuat semula lemah menjadi kuat, namun kemudian menjadi lemah lagi dikala kita sudah berumur lama didunia ini. 
    •  Dengan demikian segala sesuatu yang sudah kita peroleh dan perjuangkan dari sewaktu kita masih muda, sekolah kuliah bekerja, memperoleh rumah, kendaraan,  malah pada akhir ujungnya akan  kita tinggalkan, tidak terkecuali makanan yang kita makan begitu kita banyak uang untuk membelinya,  malah harus dibatasi karena kolesterol, asam urat,  meninggalkan semua kesenangan dunia tersebut. 
    Nah, tentunya harus ada makna dan maksud lain yang lebih mendalam yang harus kita gali dan ketahui, apa sebenarnya makna dari kehidupan dunia ini yang ternyata tidak kekal dapat kita nikmati dan rasakan. Hal ini tentunya tidak bisa kita khayalkan dengan imaginasi kita sendiri, karena sumber informasinya harus lebih dalam dari khayalan kita karena akan menembus kehidupan yang terbatas pada dimensi Ruang dan Waktu yang kita bisa jangkau, sehingga  harus lebih kita dapat percaya dan yakini kebenarannya informasinya.   

    • Hal inilah yang menyebabkan Penulis lebih panasaran untuk membaca informasi rahasia dan kehidupan yang tampaknya misteri ini, dimana karena Penulis adalah seorang muslim secara lahir dan KTP, maka Penulis tentunya ingin membaca lebih dalam  Kitab Suci bagi umat Islam  yaitu Al Quran. Penulis merasa beruntung diberikan isteri dan anak2 Penulis Digital AL Quran yang Penulis bisa dengarkan bahasa Arab dan membaca dalam Bahas Indonesia dan Bahasa Inggris.   
    Ternyata memang Ajaib, efeknya terhadap Penulis, jika kita terus menerus mendengarkan Digital Al Quran baik alunan Suara Bahasa Arabnya maupun membaca Bahasa Indonesia, Penulis mendapatkan pemahaman bahwa Kitab Al Quran adalah "Kitab ALLAH" dan bukan kitab manusia maupun karangan manusia. Dalam Kitab ALLAH ini ternyata "kematian itu hanya sekali didunia" dan setelah dialam Kiamat atau ALAM Kepastian Pembalasan, akan ada suatu kehidupan yang "lebih baik dan Abadi  serta Kekal", dimana tidak dialami lagi kematian  kecuali kematian yang pertama didunia.
    •  Informasi Penting ini sangat signifikan bagi Penulis, dimana ternyata perjuangan kita yang bekerja keras dapat menikmati suatu Kehidupan Bahagia yang ABADI Kekal di Hari Kiamat tersebut, namun ternyata untuk dapat menikmati Kehidupan yang Enak dan ABADI tersebut ada  syaratnya yaitu bahwa Kita "Haruslah  Beriman" dan "Beramal Saleh".      
    Nah yang perlu digali adalah Apakah Iman ini ? dan Apa pula Amal Saleh itu ? Untuk mendapatkan jawabannya tentunya haruslah kita cari Informasinya didalam Kitab ALLAH ini.......  
        
    Jakarta, 27 Agustus 2014
    Agung Supomo Suleiman

    Tuesday, August 12, 2014

    MENGEAVALUASI FASE TAHAPAN 62 -an TAHUN HIDUP DIDUNIA

    Yah kini aku memasuki suatu fase tahapan baru dalam tahapan kehidupan dimana, Penulis merasa  memasuki tahapan  harus mengevaluasi  dan menata kembali kemana fokus dan kegiatan yang Penulis harus lakukan, karena phisik badan Penulis  telah diberikan izin ALLAH  berumur didunia  lebih dari 62 tahun, sehingga Penulis bertanya pada diri sendiri kegiatan apa yang sebaiknya Penulis  lakukan didalam menjalankan fungsi sebagai seorang manusia yang diciptakan oleh ALLAH untuk berada didunia dengan makluk yang lain dengan segala macam beragam profesi, pikiran, pola perilaku yang berbeda satu dengan lainnya.

    Penulis sadar tidak ada yang sempurna didunia ini, apalagi jika kita memandang dari aspek agama yang Penulis  anut yaitu Islam, yang menurut pemahaman Penulis  sisa umur hidup kita sebagai manusia didunia sebenarnya  telah berkurang karena badan phisik kita sudah banyak tanda2 mulai haus tidak beda dengan barang lain atau makluk lain yang ada didunia, kita  tidak akan kekal melainkan dalam proses mulai berkurang fungsi kekuatan phisiknya untuk nanti pada saatu saat akan meninggalkan dunia jika memang sudah dipanggil oleh ALLAH sebagai Pencipta dari kita. 
    •   Dengan kata lain apakah Penulis  hanya memikirkan eksistensi kita didunia saja, ataukah juga sudah harus secara serius memikirkan apa bekal dan persiapan kita setelah kita nantinya  mati, karena tanda2 proses haus-nya phisik badan kita sudah jelas terasa kita alami, khususnya jika kita telah diizinkan ALLAH untuk berada didunia lebih dari 62 tahun hidup. Hal yang jelas adalah bahwa jika Penulis mendengarkan dan membaca Surat2 di Kitab Suci Al Quran, qalbu kita sering diperumpamakan dengan bumi yang mati dan kering yang kemudian oleh ALLAH dibasahi dengan air yang diturunkan ALLAH dari Langit sehingga bumi tersebut bisa hidup kembali setelah tadinya mati  dan mengeluarkan berbagai tumbuhan dan makanan serta buah2an yang berguna bagi kita manusia maupun binatang yang juga telah diberikan oleh ALLAH kepada kita untuk bisa meneruskan kehidupan kita didunia ini.
    Orang tua maupun nenek dari Penulis sudah  lama meninggal dunia, dimana photo orang tua maupun nenek Penulis terlihat dalam tulisan ini, sewaktu masih diberikan kehidupan didunia ini, yang tentunya Penulis pada satu saat senang tidak senang akan juga meninggal jika memang telah ditentukan oleh ALLAH telah habis masa hidupnya didunia ini. 
    • Kalau kita membaca Kitab Suci Al Quran ternyata dialam diakhirat kita jika telah dibangunkan dari kuburan, melalui adanya tiupan pertama akan bangkit untuk mempertangung jawabkan segala perbuatan kita selama kita berada didunia ini.  Kita masing-masing akan diberikan kitab catatan perbuatan kita dimana jika kitab catatan perbuatan kita yang telah dicatat oleh Malaikat pencatat sewaktu kita masih hidup diberikan melalui tangan kanan kita, maka wajah kita akan cerah dan kita dalam keadaan dapat melihat.
    • Namun menurut Kitab Suci Al Quran,  jika catatan kitab yang diberikan kepada kita adalah melalui tangan kiri kita, maka digambarkan bahwa wajah kita gelap dan secara phisik tidak bisa lagi melihat apa yang terjadi; Segala perbuatan kita selama berada didunia ini tercatat semuanya tanpa adanya perbuatan kita yang tertinggal baik itu perbuatan baik maupun perbuatan yang melenceng dari kebaikan dan ketaatan kita kepada ALLAH.
    Mulut kita tidak bisa berbicara dimana  yang akan berbicara adalah tangan kita,  sedangkan kaki kita menjadi saksi atas perbuatan yang kita usahakan dan lakukan, sebagaimana tersebut dalam Surat Yasin yang seringkali dibaca oleh kita disaat ada diantara kerabat kita yang meninggal dunia dan kembali kepada Sang Khalik Pencipta. 
    • Penulis sebagai profesi Lawyer tentunya banyak terlibat dalam masalah janji yang ditepati dan yang diingkari, dimana dalam Kitab Suci AL Quran sering sekali  disebutkan bahwa Janji ALLAH adalah benar dan Pasti terjadi sedangkan Janji dari Syaitan adalah tipuan belaka, dimana syaitan diberitahukan ALLAH adalah musuh kita yang nyata dan kita tidak boleh sama sekali patuh kepada Syaitan. 
    Nah persoalannya adalah bahwa kita secara nyata didunia ini tidak dapat melihat maupun mengetahui siapa yang dimaksud  setan tersebut, sehingga Penulis mempunyai kesimpulan bahwa watak dan karakter dan sifat syetan lah yang banyak disebut oleh ALLAH dalam AL Quran  yang harus kita cari dan  temukan untuk kita jauhi antara lain  tidak mau Patuh dengan Perintah ALLAH untuk tunduk kepada Manusia Adam, karena Syetan merasa lebih senior maupun lebih tinggi derajatnya karena dibuat dari Api, sedangkan manusia Adam diciptakan oleh ALLAH dari Tanah, tembikar yang semula berasal dari Nuftah dimana kita merasa jijik. 
    • Namun kemudian setelah Nuftah tersebut disimpan dalam rahim kandungan seorang Ibu, akan tumbuh menjadi  darah, daging, tulang dan kemudian dilengkapi dengan segala kebutuhan tubuh manusia yaitu telinga, mata, hidung, kaki, tangan, kepala dan segala organ tunuh yaitu jantung, otak, urat, rambut dimana kemudian roh ditiupkan kephisik janin tersebut setelah melalui masa waktu tertentu untuk kemudian lahir kedunia ini dengan proses nangis....  
    Setelah melalui proses kehidupan didunia dari bayi, remaja, dewasa, sekolah, kuliah, kerja kemudian mulai memasuki tahapan  menua dan mulai  melemah phisiknya, sehingga kita harus pandai mengelola dan memanage agar tubuh kita sehat dengan antara lain berjalan kaki dipagi hari dan menjaga pola makan kita agar bisa Insya ALLAH hidup  sehat untuk bisa menjalankan dan melanjutkan mempertahankan hidup dengan pola yang berbeda tentunya dengan jika kita masih berumur 30 atau 40-an tahun.
               Nah hal ini tentunya kembali kepada masing-masing dari diri kita bidang apa yang akan kita fokuskan dan prioritaskan apakah bidang spiritual atau kesadaran beragamanya untuk lebih mengenal apa yang sebaiknya kita lakukan dalam masa transisi dari masa tua hingga tahapan akan dipanggil oleh ALLAH untuk membawa bekal ke dunia Akhirat serta meninggalkan manfaat bagi yang kita tinggalkan didunia ini.
    • Terkait dengan Qalbu, agar bisa hidup dan mendapatkan Nur atau Cahaya Ilahi tentunya sesuai dengan  peringatan dan berita gembira dalam Kitab Suci AL Quran adalah dengan mau mendengarkan, membaca dan memahami serta mengamalkan perintah, peringatan ALLAH untuk percaya dan beriman kepada Kitab Suci Al Quran yang telah membenarkan kitab2 Suci sebelumnya, untuk mengenal, mengetahui,  menyadari, dan meyakini serta mengimani Kemaha Tunggalan ALLAH (Ketauhidan ALLAH) didalam menciptakan dunia alam semesta ini, mengenal siapa ALLAH dengan semua sifat2nya baik sebagai Pencipta, Penguasa, Pemelihara, Penjaga, Penolong, Pengawas, Pemberi Rejeki, Pemberi Tobat,  Pembuat Keputusan, Pemurah, Pengasih, Penguasa di Hari Akhir dan mempelajari perintah, petunjuk serta menjauhi larangan ALLAH agar kita dapat berloma-lomba menggapai Tingkat atau Atribut Ketaqwaan kepada ALLAH,  agar Insya ALLAH dengan rahmat dan pengampunan ALLAH, kita  diperkenankan untuk masuk gologan orang yang bertaqwa dan  dengan rahmat ALLAH dizinkan untuk masuk Surga Janatin yang dijanjikan ALLAH dalam Kitab Suci Al Quran. 
    Maka jalan  menuju tingkat ketaqwaan adalah dengan berusaha untuk benar secara berteguh hati mensucikan Qalbu kita agar bisa hidup Cahaya Iman dalam Qalbu kita dan dihindari dari penyakit Hati (Maradun) maupun Ditutupnya Qalbu kita oleh ALLAH disebabkan kita senantiasa Mendustakan  dan mengingkari Ayat-ayat ALLAH baik yang tercantum dalam Kitab Suci Al Quran maupun ayat- atau bukti tanda-tanda kebesara ALLAH yang tersebar dialam semesta alam ini.  Jadi pilihan adalah pada diri kita manusia apakah kita mau berusaha untuk mohon kepada ALLAH untuk membantu kita menjadi teguh dalam Qalbu dan pendirian serta keyakinan tanpa ragu-ragu untuk beriman kepada ALLAH, Para Rasul, Nabi serta kitab Suci  Al Quran yang membenarkan Kitab Suci sebelumnya yaitu antara lain Taurat, Injil sebagai Kitab Suci dari ALLAH yang diturunkan ALLAH  kepada Para Nabi dan Rasul untuk disampaikan sebagai peringatan kepada kita selama kita menjalankan hidup didunia agar tidak sesat dan Insya ALLAH mendapatkan Jalan Yang Lurus dari ALLAH.
    Agung Supomo Suleiman
    12 Agustus 2014 pukul 2.26 PM Waktu Indonesia Bagian Barat